76. Perhatian

1856 Kata

'Bagaimana bisa mereka datang di saat seperti ini?' Kai meremas kedua tangannya, kalut. Apa yang akan dia katakan jika orang tua beserta mertuanya bertanya tentang istrinya, nanti? "Sayang, calon Daddy hot tampan kesayangan Mami. Kenapa wajahmu setegang itu? Apa kau baru saja melihat hantu," tegur Rima yang mendapati putra semata wayangnya tak bergeming. 'Memang apa hal yang lebih menakutkan dari hantu, kalau Mami sendiri adalah ketakutan terbesar dalam hidupku,' Kai membatin. "Astaga, kenapa kau diam saja?" geram, Rima mencubit lengan Kai. "Sakit, Mi! Kenapa Mami suka sekali mencubit dan memukulku? Aku bisa tuntut Mami dengan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga," Kai meringis saat capitan panas Rima mendarat hingga menyisakan bekas kemerahan di lengannya yang putih. "Coba saja kal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN