115. Berusaha

1546 Kata

Ketukan jari pada meja kayu berlapis kaca itu terdengar nyaring. Dua raut wajah saling bertatapan, suasana tegang begitu kentara. "Aku menceritakan semuanya padamu karena berharap kamu mencarikan solusi untukku, bukannya diam seperti ini," ketus Kai. Usai menghabiskan waktu dengan menemani istrinya sarapan, Kai langsung menuju rumah sakit. Meskipun sulit menemukan alasan untuk pergi mengingat dia masih dalam masa cuti, tapi Kai tak mengalami kesulitan hingga dia mengantongi izin dari sang istri tercinta. Beruntungnya Vano baru saja selesai dengan pekerjaannya, sengaja Kai datang menemuinya di rumah sakit. "Aku juga bingung harus berkata apa," kata Vano, dingin. "Apa sama sekali tidak ada kesempatan sedikit pun Van?" "Kesempatan pasti ada, dokter juga manusia biasa yang bisa saja sala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN