86. Hancur

1212 Kata

Di sisi lain, Kai masih terpaku di tempatnya berdiri. Ia yang semula berniat untuk minta dibuatkan kopi, seketika menghentikan langkahnya saat mendengar obrolan dua orang itu. Tak ingin mengganggu karena sepertinya mereka sedang terlibat pembicaraan serius, Kai memilih menguping dari sana. Ada perasaan yang tak dapat Kai ungkapkan melalui kata-kata ketika melihat wanita bergelar istri itu sedang asyik melahap potongan martabak. "Tolong buatkan kopi!" titah Kai. Puas menikmati pemandangan itu untuk beberapa saat lamanya, Kai mendekati Nadira. Mengambil kursi, lalu duduk berseberangan dengannya. "Baiklah." Mulai meracik kopi hitam kesukaan suaminya. Satu sendok makan penuh kopi bubuk hitam ditambah satu sendok kecil gula, airnya harus benar-benar mendidih. Nadira memanaskan sedikit air

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN