89. Tragedi

1779 Kata

Bak tersengat ribuan volt listrik, Kai tak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat netranya menangkap tulisan yang tercetak tebal di bagian atas kertas tersebut. Ternyata selain kartu ucapan, didalamnya juga ada sebuah lembar penting dan sepucuk surat dengan tulisan tangan yang indah. Dengan perasaan berkecamuk, Kai memberanikan diri membuka lipatan kertas itu. Jantungnya berdegup kencang, matanya memanas. Dia tak menyangka Nadira telah menyiapkan semua ini. Kai memejamkan mata bersamaan dengan titik-titik air yang menerobos begitu saja. Teruntuk pria yang sangat kucintai, Hyuningkai Adyasta Wijaya. Aku ucapkan selamat hari lahir untuk terkasih, tersayang, tercintaku Kai. Lantunan doa aku panjatkan, semoga Tuhan senantiasa memberikan yang terbaik untukmu. Kesayanganku, waktu telah mem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN