Nadira beringsut dari kasur suaminya. Hari masih gelap saat dia memutuskan untuk turun ke bawah. Ia mengayunkan kakinya menelusuri setiap bangunan yang ada di rumah itu, tanpa ada satupun yang terlewat. Tepat di depan taman, ia menghentikan langkahnya. Perlahan dia mengangkat kedua tangannya ke udara, sambil memejamkan mata merasakan semilir angin membelai kulitnya. Kenangan saat keluarga besarnya melakukan piknik kecil-kecilan dengan membuat tenda di sana, kembali melintas di benaknya. Cukuplah kenangan manis itu, dia akan menyimpannya dalam hati. Setelah cukup lama di sana, Nadira kembali mengayunkan kakinya. Kolam renang, dapur, kamar tempat tidur orang tua serta mertuanya sewaktu menginap. Tak ada satupun tempat yang terlewat. "Lho, Nyonya sudah bangun? Ini masih jam setengah lima,