"Terima kasih Nyonya atas bantuannya," ujar Kai tulus. "Sama-sama Nak. Sebaiknya cepat bawa istrimu ke rumah sakit, melihat kondisinya yang lemah membuat saya cemas." Wanita tua yang Kai panggil nyonya itu yang telah membantu Kai menyadarkan Nadira. "Baik Nyonya, sekali lagi terima kasih." "Ya, saya pergi dulu." Kai tersenyum menatap kepergian wanita itu dengan cucu perempuannya. "Kai." Nadira memegangi kepalanya yang masih terasa berdenyut. "Sayang, untunglah kau cepat sadar. Kau membuatku ketakutan." "Tadi itu siapa?" "Wanita itu dan cucunya yang sudah membantuku untuk membuatmu sadar. Kamu pingsan tadi," beber Kai. "Aku sampai pingsan?" tanya Nadira, tak percaya. "Iya Sayang. Ya sudah sebaiknya kita ke rumah sakit sekarang." Nadira menggeleng. " Nggak mau," katanya, menolak