Nadira menatap langit yang menjingga di ufuk barat. Cahayanya yang berpendar begitu anggun mengantarkannya pada satu masa kala itu. Lagi, Nadira merasa dadanya teramat sesak. Dia meraba jari manisnya, tak ada lagi cincin yang tersemat di sana. Lembayung senja membuatnya mengingat saat Kai membawanya ke pantai. Sebuah senyuman terkembang di bibirnya kala mengingat bagaimana Kai mengungkapkan perasaannya waktu itu. Puas menikmati pemandangan mengagumkan itu, Nadira memutuskan masuk ke kamarnya. Seperti biasa, usai menyantap makan malam dia akan langsung mengunci diri di kamar. Diraihnya benda pipih yang sejak kepergiannya dia biarkan tergeletak begitu saja. Setelah memutuskan untuk mengganti SIM card nya, tak ada lagi yang menarik minatnya selain foto-foto dalam galeri. "Apa kau bahagia?