Dari kejauhan Adibarata melihat apa yang dilakukan oleh gadis jelita itu. Bunganya di buang padahal harga bunga itu lumayan mahal. Namun ia tidak boleh marah atau pun kesal. Tidak apa apa nunga di buang, karena ia bisa membeli banyak bunga yang lainnya. "Aku tidak akan pernah menyerah sayang." ujarnya pelan. Justru semua penolakan yang di lakukan emeral padanya itu terkesan sangat menggemaskan. Sementara Prily yang baru saja datang heran melihat ada bunga di tong sampah. Bunga tersebut sangat cantik dan ia yakin sekali harganya mahal. Gadis itu sangat penasaran dengan bunga tersebut, sehingga ia meraihnya dan melihat nama yang ada di kertas kecil di tangakainya. Selamat pagi Dokter emeral ... dari calon suamimu. Adibrata. Prily melebarkan kedua matanya. Lelaki itu benar benar tela