Luxury Saksi Bisu.

1456 Kata

"Adena..." suara lemah Sugih terdengar menyedihkan, hampir seperti bisikan angin yang sekarat. Adena saat ini berada di rumah sakit, berdiri di samping tempat tidur ayah kandungnya yang terbaring lemas. Pemandangan itu membuat hatinya berdebar, bercampur antara perasaan benci dan kasihan. Awalnya, Adena tidak mau datang ke sana, tetapi nasihat ibunya berhasil meluluhkan hatinya yang keras. "Ibu yang menyuruhku," ujar Adena, suaranya datar namun penuh makna. Ia ingin agar Sugih tahu, bahwa ibunya memiliki hati yang baik, cukup besar untuk menghapus dendam dan luka masa lalu. "Aku tahu kalau ibumu memang luar biasa," sahut Sugih dengan nada pelan, membuat Adena terdiam dan Keysa yang berada di sudut ruangan ikut mendengarkan dengan seksama. Keysa tidak mendebat apa yang dikatakan ayahnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN