"Raffa..." Gumam Karina ketika melihat pemuda di hadapannya. Raffa masih mematung. Pikirannya kosong. Ia seperti tak bisa mengontrol dirinya sendiri saat ini. Kenapa seperti ini? "Raffa, kamu gak papa?" Tanya Karina sambil melangkah maju dengan raut wajah yang terlihat khawatir. Perlahan Raffa mundur. Menjauh dari gadis yang terus melangkah maju itu. Satu pertanyaan yang berada di pikiran Raffa. Sebegitu tak rapuhkah perasaannya hingga Karina selalu saja berhasil mengobrak-abrik perasaannya? Cukup sudah gadis itu memperlakukannya dulu. Menghilang entah kemana dan meninggalkan luka dan kekecewaan yang amat besar di hatinya. Sekarang ia sudah mendapatkan kebahagiannya, kenapa gadis itu datang di saat situasi seperti ini? Kenapa gadis itu tak datang lebih cepat sebelum Raffa memilih men