Ferrin menatap sehelai rambut di tangannya itu lama, seolah sedang memegang kunci dari teka-teki besar yang belum terpecahkan. Ia menarik napas pelan, kemudian merogoh tas kerja di samping kursinya. Dari dalamnya, ia mengeluarkan sebuah wadah plastik kecil transparan yang biasanya digunakan untuk menyimpan sampel medis.
Dengan hati-hati, ia membuka tutupnya, lalu meletakkan rambut itu di dalam, menutupnya rapat seperti menyimpan benda berharga. “Kamu nggak tahu betapa pentingnya ini bagiku,” gumamnya lirih.
Tangannya sempat bergetar, menyadari bahwa benda sekecil ini mungkin bisa membuktikan sesuatu yang selama ini ia curigai, apakah Grisel benar Nyra, dan siapa sebenarnya wanita yang barusan ia temui. Ia menatap wadah kecil itu sejenak sebelum menyimpannya kembali ke dalam tas, dengan h
