Pelayan itu sempat mematung sejenak di depan pintu setelah melihat sosok pria tinggi berpenampilan rapi berdiri di ambang. Tatapan matanya meneliti wajah Sakha, dengan penampilan rapi seperti itu dia tahu apa tujuan tunangan dari majikannya datang dan segera pergi setelahnya.
Tatapan Sakha kemudian jatuh pada gaun terbuka yang dikenakan Siva. Dia kemudian tersenyum tipis. “Sayang, kamu terlihat berbeda sekali malam ini dengan gaun itu.”
Siva terkejut dan menegang sejenak, khawatir ini dia salah kirim baju atau bagaimana.
“Kamu nggak salah pilih baju kok. It's okay kamu kelihatan lebih cantik dengan baju itu malam ini. Lebih fresh aja di mata aku.”
Siva tersenyum lega mendengar pujian itu dan tak curiga sedikit pun. 'Beruntung, aku nggak ketahuan olehnya.'
“Ayo kita berangkat sekaran
