Sakha kini sudah berdiri di depan petugas resepsionis untuk reservasi kamar. Terlihat seorang petugas resepsionis menyerahkan sebuah kunci. “Pak, ini kuncinya silakan,” ucapnya ramah dengan senyum menghiasi bibir. “Ya, terima kasih.” Sakha menerima kunci itu lalu beralih menatap Siva. Sudah lama sekali dia memimpikan ini menyentuh kekasihnya. Selama ini Nyra Bapak sulit sekali didekati meski mereka sudah bertunangan, selalu saja ada alasannya ketika dia mengajak berhubungan. Dan kali ini mimpinya itu akan jadi kenyataan. Ia pastikan hal itu akan terwujud tak ditolak lagi. “Sayang, ayo ke kamar kita. Siva mendadak merinding hanya dengan membaikkan saja bila mereka berdua berada di kamar. Apa yang akan mereka lakukan di sana? Apa benar mereka hanya akan duduk bercerita seperti itu tanpa a

