Revan Menghangat.

1092 Kata

Alih-alih menjawab, Laiqa malah menangis tersedu-sedu di dalam pelukan Revan. “Bagaimana aku bisa memberikan seorang anak jika kamu sendiri seolah jijik sama aku, Mas? Kamu lebih suka memeluk botol minuman haram daripada menyentuhku!” tangisnya. Revan diam, membiarkan Laiqa meluahkan semua perasaan sedih dan kesakitannya atas perlakuan Revan selama 7 tahun ini. “Ya, aku tahu, itu semua karena aku masih berharap Feeya masih hidup dan suatu hari dia akan datang menemuiku. Aku hidup dalam kenangan bersamanya karena dialah satu-satunya wanita yang aku cintai, dan kamu tau itu, Laiqa!” ucap Revan lirih. Laiqa melepaskan diri dari pelukan Revan, mendongak memandang wajah suaminya dengan air mata berlinang. “Lalu, apa maksud kata maaf kamu tadi, Mas? Untuk alasan apa kamu meminta maaf?” tany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN