Keesokan harinya, suasana rumah mewah milik Revan dan Laiqa terasa berbeda dengan adanya senyuman di wajah keduanya. Mereka sarapan dalam suasana yang hangat dan mesra, sampai pembantu yang biasa datang untuk bekerja, merasa heran dengan sikap mesra keduanya. “Hari ini jadi ke sekolah, Mas?” tanya Laiqa. Revan mengangguk, “Iya, ada acara penggalangan dana di sana. Kebetulan kami menjadi sponsor utama dari acara itu, selain beberapa sponsor lain yang kebanyakan hanya ingin menumpang nama di banner!” katanya seraya mendengus pelan. Laiqa tertawa mendengarnya. “Tapi sepertinya aku nggak bisa ikut ke sana, kamu tau ada acara soft opening butik di mall kemarin,” katanya dengan wajah penuh sesal, padahal ini kesempatan bagus untuk bisa berdiri menampakkan diri sebagai istri Revan Ryuzaki den