Tidak Berdaya.

1124 Kata

Haris dan Laiqa berjalan menghampiri mereka dengan senyum lebar di wajah masing-masing, menunjukkan jika saat ini suasana hati mereka sedang dalam keadaan senang. Haris tersenyum pada Revan. “Aku harap perjalanan kalian menyenangkan, aku dan Laiqa tentu akan membantu mengawasi semuanya disini!” katanya lalu maju mendekat pada Revan, merangkul bahunya dan mendekatkan wajahnya. “Feeya pasti akan aman, jadi jangan khawatir soal itu!” bisiknya. Revan tampak mengeratkan rahang mendengarnya, namun dia malas untuk melayani Haris lebih lama. Dia hendak masuk secepatnya ke dalam mobil hanya saja Laiqa menahannya. “Kamu nggak mau pamitan sama aku, Mas?” ujarnya sambil menggelayut manja di bahu Revan. Revan menoleh dengan tatapan dingin ke arahnya sambil menurunkan tangan Laiqa dari bahunya. “

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN