Menjadi Korban.

1141 Kata

Feeya menahan nafas, tegang menunggu apa yang akan terjadi. Namun kemudian dia menghela nafas lega ketika melihat mobil Haris akhirnya bergerak meninggalkannya. “Ya Tuhan!” desahnya dengan nafas memburu, cepat dia berpegangan pada besi jembatan ketika merasakan kakinya lemas. Hujan turun dengan derasnya, disertai kilat dan petir yang sesekali menyambar membuat suasana malam semakin mencekam. Feeya berjalan menuju arah pulang, sambil merapatkan bajunya demi menghalau dingin. Tapi tentu saja itu sia-sia, dinginnya air hujan membuatnya menggigil kedinginan. Tentu saja tak ada seorang pun manusia yang lewat, jikapun ada, tak ada yang mau berhenti menolong perempuan yang berjalan terseok-seok menerobos derasnya hujan. “Ya Tuhan, kuatkan aku dulu!” bisiknya lirih, Feeya merasa tangan dan kak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN