“Mas ….“ Airin mendongak untuk memberi akses lebih leluasa pada Arga, lelaki itu meraup tubuh indah istrinya dan memberikan cumbuan lebih panas sambil tangannya bergerak lembut ke area sensitif milik Airin. Airin menggigit bibir manakala tangan Arga menyelinap masuk ke balik celana dalamnya, hanya saja ketika jari besar itu menyentuh titik paling sensitifnya di bawah sana, sekilas bayangan Revan tiba-tiba muncul. Airin tersentak dan reflek mendorong d**a Arga hingga lelaki itu terguling dari atas tubuhnya. “Airin?!” Airin sama terengahnya dengan Arga, dia pun terkejut dengan yang dilakukannya barusan. “Maaf, aku … aku ….“ Airin merasa bersalah, di sisi lain dia juga merasa mencintai Arga. Kepalanya terasa sakit lagi, membuatnya tak bisa melanjutkan kalimatnya dan beralih meringis m