Revan dibuat tercengang dengan sikap kasar perempuan itu, untuk pertama kalinya dia melihat kemarahan itu di mata Sang Istri. “Feeya–” "Siapa kamu sebenarnya?” tanya Feeya dengan mata memerah dan berair, air matanya juga membasahi pipinya, nafasnya terengah karena emosi bercampur kecewa. Revan terdiam karena tidak mengerti atas pertanyaan yang Feeya lontarkan padanya. "Dasar penipu! Pembohong! Kenapa orang kaya selalu mempermainkan perasaan orang miskin?" cecar Feeya bertubi dengan banyak pertanyaan. "Apa maksud ini semua, Sayang? A-aku —” "Cukup!” Feeya mendorong d**a Revan yang hendak memeluknya. "Cukup sandiwaramu, berhentilah berakting, Eiichiro Revan Ryuzaki!" sentak Feeya, berhasil membuat Revan terhenyak. Sontak membelalak terkejut karena wanita itu mengetahui nama lengka