Ryu merasa ciut melihat kemunculan Revan, takut jika nanti laki-laki itu mengadukannya pada Arga. Anak itu hanya tertunduk diam sementara temannya tadi langsung lari terbirit-b***t begitu melihat Revan datang. Arga menelan saliva, berusaha untuk bersikap tenang ketika berhadapan dengan Revan, yang mana laki-laki itu pernah menjadi target buruannya untuk tugas yang diberikan Haris padanya. Hanya saja rupanya Revan berhasil selamat dari percobaan pembunuhan itu. “Ayahnya Ryu?” sapa Revan seraya mengulurkan tangannya. Arga melihat ke tangan Revan yang menggantung di udara, merasa ragu menerimanya. “Ayah,” panggil Ryu mengguncang lengan Arga, mengira jika ayahnya itu malah melamun dan tak melihat uluran tangan Revan di depannya. Arga tersenyum tipis pada Ryu, “Sebaiknya kamu masuk, Nak.