Malam tiba, Revan berniat untuk segera merebahkan diri di atas kasur untuk mengistirahatkan punggungnya namun ada hal lain yang lebih penting. Kegiatannya selama di rumah tak lain terus memantau perkembangan kasus hilangnya istrinya melalui telfon dengan kepala polisi atau mencari berita media online, dan itu membuatnya melupakan rasa lelahnya. Berharap ada titik terang tentang Feeya meski harapannya semakin tipis. “Berita tentang mayat pun tak apa, aku ingin melihatnya!” desahnya sendu. Kerinduan akan sosok lembut dan ceria Feeya, menghantuinya setiap kali dia pulang ke rumah. Namun selain rumah ini, dia tak mungkin pulang ke panti asuhan. Tak lama tangannya terus mencari berita, ada salah satunya yang menayangkan berita penemuan sesosok mayat perempuan di pinggir sungai, namun sudah