Dengan langkah tegap, Arga berjalan menuju pintu gerbang rumah Harris. Dia dihadang dua orang penjaga yang menahannya di depan pintu. “Ada keperluan apa?” tanya salah satu penjaga berwajah garang dan berbadan tinggi besar. Arga sejenak menatap keduanya, seolah sedang menilai kekuatan dan kemampuan mereka jika dia melawannya. Dia yang ahli dalam beberapa cabang bela diri, bisa saja melumpuhkan kedua penjaga itu dengan mudah. Hanya saja saat ini fokus utamanya adalah ingin melihat keadaan Ryu dulu, maka dia mundur lagi memberi jarak di antara mereka. “Aku sudah membuat janji bertemu dengan Tuan Harris, beritahu aku sudah datang!” kata Arga lalu menoleh pada kamera pengawas yang menyoroti mereka. Kedua penjaga itu saling pandang sejenak, tak lama ponsel salah satunya berdering. Orang itu