Figur Suami.

1112 Kata

Arga yang masih berdiri di luar pintu, termenung mendengar itu. Ada perasaan lain yang datang menyapa, namun logikanya masih berusaha mempertahankan profesinya sebagai seorang pembunuh bayaran dan masih mencari cara untuk menghabisi korbannya. “Arga? Ngapain kamu bengong disitu?” tegur Nenek Bia, dia hendak menuju dapur ketika melihat Arga berdiri termangu di depan pintu kamar. “Eh, itu … Airin sedang berpakaian, jadi aku menunggunya di sini!” katanya agak gugup. Nenek Bia tersenyum kecil, berpikir mungkin cucunya memang masih perjaka tulen yang tak pernah melihat tubuh seorang wanita. “Ya, tapi mungkin dia akan sedikit curiga. Agak aneh ‘kan, jika seorang suami terlihat canggung melihat tubuh istrinya!” ujarnya. Arga memberinya tataan datar. “Nek, bukan aku yang merencanakan ini sem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN