“Dia lucu, juga cantik!” ujar Tama tiba-tiba. Kening Arga langsung berkerut mendengarnya, dia menoleh pada Tama dengan pandangan tidak suka. “Maksudmu?” tukasnya. Tama terkekeh, dia paham sebenarnya Arga mulai menyayangi Airin meski sikapnya masih saja kaku dan dingin. “Iya, dia cantik dan lucu, paket lengkap kalau kata anak jaman sekarang. Lalu, aku yakin dia juga cukup cerdas, kenapa Kakak nggak coba tes dia saja?” katanya. “Apa maksud kamu, Tama? Ngomong yang jelas!” sentak Arga gusar. “Maksudku, aku yakin dia juga berpendidikan sebelumnya. Kenapa nggak coba biarkan dia sekolah lagi?” usul Tama. Arga terdiam mendengarnya. Bukannya dia tak mau menyekolahkan Feeya lagi, karena perempuan itu juga sebenarnya cerdas seperti yang dikatakan Tama. Hanya saja, terlalu beresiko jika membu