“Jika aku memberimu kesempatan, apakah kau akan berhenti?” Mata Gama melebar. Namun, tak ada niatan baginya mengangkat kepala. Ia ingin menunggu apa yang akan Vei katakan selanjutnya. Apakah Vei akan menerimanya? “Aku memberimu kesempatan tapi bukan berarti aku menerimamu.” Gama mengangkat kepala menatap Vei dengan pandangan tak terbaca. Meski tempat itu sedikit gelap, hanya diterangi cahaya bulan purnama yang bersinar melewati celah-celah bangunan, tapi Gama dapat melihat wajah Vei dengan jelas, melihat seperti apa ekspresi Vei sekarang. Dirinya tak lagi melihat wajah Vei yang diselimuti kemarahan, kekesalan dan keinginan untuk memberontak. Itu membuatnya berpikir meski Vei selalu bersikap kasar padanya tapi, wanita itu tetap memiliki hati. “Hanya satu bulan, jika selama itu aku t