Maudy mengepalkan tangan kuat dengan gigi bergemeletuk. Ia marah. Bagaimana tidak? Tadi siang Gama menolak ajakannya makan malam tapi sekarang, dengan mata kepalanya sendiri ia melihat Gama duduk berdua di restoran dengan seorang wanita.. Pandangan Maudy tak lepas dari Vei sedikitpun. Daripada marah karena kecewa pada Gama, dirinya lebih marah pada wanita yang duduk bersamanya. “Mau, ayo, apa yang kau tunggu,” ajak dia teman Maudy yang datang bersamanya. Maudy hanya diam dan membalikkan badan lalu melangkah keluar dari restoran. Melihat itu dua teman Maudy hanya bisa bertanya-tanya. “Ish, ada apa dengannya?” Di sisi lain, Gama tak menyadari kehadiran Maudy. Yang ia lakukan hanya menikmati waktunya bersama Vei. Jika pun melihat Maudy, ia tak akan peduli. Setelah acara makan sel