“Sudah siap?” Vei bertanya melihat Gama mematikan PC setelah mencabut flashdisk yang sepertinya berisi data-data penting. Gama mengangguk setelah menyimpan flashdisk itu ke dalam tas yang akan ia bawa pergi. Seperti ucapanya hari itu, ia mengajak Vei pergi ke suatu tempat saat libur semester telah tiba. “Ngomong-ngomong, kita mau ke mana?” Vei bertanya dengan rasa penasaran. Pasalnya, Gama masih belum memberitahunya ke mana tujuan mereka padahal sudah siap berangkat. “Kau akan tahu nanti. Berangkat sekarang?” Vei menghela nafas dan memutar bola mata malas. Sepertinya Gama memang tidak akan memberitahunya. Tak berselang lama Vei dan Gama pun berangkat. Saat belum jauh dari rumah, tiba-tiba Vei mendapat telepon dari seseorang. “Siapa?” tanya Gama menyadari Vei memainkan ponselny