“Lepaskan!” Vei berteriak dan memberontak saat pria yang menyeretnya memasukkannya secara paksa ke dalam mobil. “Diam dan nikmati saja!” bentak pria itu kemudian menutup pintu. Ia membuat Vei terlentang di jok penumpang dan menindihnya, kedua tangannya menyatukan tangan Vei di atas kepala dan menekannya kuat hingga Vei merasakan perih. Meski begitu, Vei tak menyerah, ia masih berusaha melepaskan diri. Ia tak akan membiarkan pria b***t tak dikenal itu menyentuhnya. Cuih! Vei meludahi wajah pria itu membuat pria itu tersulut emosi. “Agh! Dasar jalang!” teriak pria tersebut seraya melayangkan tamparan keras di pipi Vei. Saking kerasnya tamparan tersebut membuat darah mengalir dari sudut bibirnya. Cuih! Lagi, seakan tak takut kembali dianiaya, Vei kembali meludahi wajah pria itu di m