Vei tidak bisa bisa tidur. Ia memeluk bantal yang selama ini menjadi teman tidurnya saat tinggal di rumah Gama. Selama ia tinggal di sana, Gama tidur di karpet di bawah tempat tidur atau tidur dengan posisi duduk di kursi gamingnya. “Belum tidur?” Gama bertanya saat memasuki kamar melihat Vei masih terjaga. Ia berjalan menuju kursi gamingnya dan duduk di sana. Vei menurunkan bantal dari pelukan dan menatap Gama menuntut jawab. “Aku butuh penjelasan,” ucapnya. Siku Gama bertumpu tanganan kursi yang ia duduki dengan tangan memangku rahang. “Eh? Penjelasan?” Vei mengangguk kemudian bangun dan duduk di tepi ranjang dengan memeluk bantal yang mulai jadi bantal kesayangan. “Bagaimana bisa kau tahu semuanya?” Gama menggeleng ringan disertai tawa samar. “Hah … bagaimana aku mengatakannya