Vei menedash berat dan memijit kecil kepala. “Apa yang sudah kulakukan?” desahnya. Ia tak mengira akan ketiduran sampai pagi. “Tenang Vei, anak itu pasti tidak melakukan apapun padamu,” ucapnya ntuk menghibur diri sendiri. Dirinya sudah berpikir aneh-aneh, menduga Gama memanfaatkan kesempatan waktu ia tidur. Mungkin memang tidak melakukan sesuatu dalam tanda kutip, tapi bagaimana jika melakukan hal lain? Vei pun merutuki kebodohannya yang tidur bak mayat. Vei berjalan ke luar kamar menuju dapur saat merasakan tenggorokannya kering. Namun, saat melewati pintu kamar ia dibuat terkejut dengan keberadaan Gama. “Kau?!” Gama tampak terkejut. Ia baru saja menutup pintu dan berbalik sampai menemukan Vei keluar dari kamar. “Hai, selamat pagi,” sapa Gama dengan senyuman hangat hingga mat