Suara kaca pecah terdengar diikuti benda jatuh berserakan. Amel berteriak menjambak rambutnya frustasi setelah menghancurkan meja riasnya sekaligus benda-benda di atasnya. Namun, tiba-tiba ia tertunduk dan tertawa hingga lengkingan tawanya memenuhi kamar. Berita masuknya Arman ke penjara telah sampai di telinganya. Sebagian hatinya merasa senang, merasa puas karena pria itu mendapat balasan setelah memilih lepas dari genggam tangannya. Namun, sebagian baginya lagi marah sebab penyebab Arman dipenjara karena keinginannya kembali memiliki Vei. “Amel! Apa yang kau lakukan?!” teriak Sandrina melihat putrinya seperti orang gila. Merusak kamarnya, berteriak, menangis juga tertawa. Ada sedikit rasa kecewa setelah kejadian tempo kemarin saat Amel tak peduli padanya saat ia jatuh dari tangga. S