Kiara tersenyum ramah, tidak menyangka kalau Samuel akan menghampirinya. Berusaha tenang di bawah tatapan penuh ingin tahu dari peserta lain, terutama Yoel yang melotot marah. “Hai, Samuel,” sapanya balik. “Good luck, Kiara.” “Terima kasih.” “Ehm, kalau ada waktu bisa kita ngobrol-ngobrol nanti?” Ajakan Samuel ditolak Kiara dengan halus. Ia mengangkat tangan Orley dalam genggamannya. “Sorry, Samuel. Aku bawa anak, jadinya nggak bisa kemana-mana.” Samuel menatap Orley lekat-lekat. “Anak ini siapa kamu?” “Anak majikan, Samuel. Kiara itu kerja jadi pengasuh anak!” celetuk Yoel menjawab pertanyaan Samuel. Tiffany melotot kesal. “Reseh lo! Bukan lo yang ditanya malah lo yang jawab!” Yoel mengibaskan rambut ke belakang dengan tidak peduli. Yang terpenting niatnya untuk menjatuhkan Kiara