Bab 8

1081 Kata

Cahaya putih terang menyilaukan mata Viana saat ia perlahan membuka kelopak matanya. Kepalanya terasa berat, dan ada rasa sakit menjalar di tenggorokannya. Lalu, samar, ia mendengar suara… “Viana … Sayang….” Viana menoleh sedikit dan mendapati Evan duduk di tepi ranjang. Tangan kirinya mencengkeram jemari Viana dengan erat. “Kau sadar,” gumam pria itu lega. “Apa yang terjadi…?” suara Viana terdengar serak dan kecil. “Aku... kenapa aku di sini?” “Kau mengalami reaksi alergi,” jawab Evan penuh sesal. “Cukup parah. Tapi sekarang kondisimu sudah stabil. Dokter bilang kau hanya perlu istirahat.” Viana memejamkan mata sejenak. Lalu perlahan, potongan kejadian di restoran tadi mulai terlintas satu per satu. Mulai dari wanita-wanita yang mengaku teman-temannya, hidangan di meja bundar, senyu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN