Bab 43

1145 Kata

Viana menatap Evan yang kini berdiri begitu dekat, tubuhnya masih sedikit limbung setelah sesi terapi. Sebelum sempat berkata apa-apa, Evan tiba-tiba membungkuk dan mengangkat tubuhnya ke dalam gendongan tanpa peringatan. “E-Evan!” Viana refleks memegangi bahu suaminya, matanya membelalak kaget. “Apa yang kau lakukan? Aku bisa jalan sendiri,” protesnya pelan meski pipinya memerah karena keintiman itu. Evan hanya menatap lurus ke depan. “Kau belum sepenuhnya pulih. Kakimu masih butuh istirahat. Jangan memaksakan diri.” Viana terdiam beberapa detik, lalu mendesah pelan. “Aku … aku tidak menyangka kau akan datang,” ujarnya. Tatapan Evan turun menatapnya. Ada kilatan sesuatu di mata pria itu, sesuatu yang membuat d**a Viana tiba-tiba terasa digelitik. “Tentu saja aku datang,” jawabnya pen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN