Bab 33

1173 Kata

Evan terdiam. Rahangnya perlahan mengeras, urat halus di pelipisnya ikut menegang. Beberapa detik kemudian, sebuah senyum tipis terbentuk di bibirnya, lalu tawa pendek lolos begitu saja dari tenggorokannya. Sebuah tawa dengan nada olok yang membuat perut Viana mengerut. Matanya yang sudah panas nyaris berair. “Curiga, hm?” suaranya datar, namun tajam. “Kalau itu yang kau rasakan, biarlah. Kau bisa mencurigai apa pun tentangku. Tapi aku tidak berniat memberimu jawaban yang kau inginkan.” Viana menarik napas panjang, namun gemuruh di dadanya tak juga mereda, seperti badai yang siap meledak. Evander Collins benar-benar membuat darahnya mendidih! Ia sudah terang-terangan menyatakan kecurigaannya, tapi pria itu sama sekali tidak terguncang. Tatapan tenang pria itu justru terasa seperti pen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN