Jihan biasanya tidak pernah kepo tentang tamu Ivan. Atasannya itu kerap menerima tamu dari berbagai kalangan. Bisa jadi sesama pengusaha, atau dari kalangan lainnya. Mulai dari yang muda sampai yang berumur. Baik perempuan ataupun laki-laki. Mulai dari yang sopan sampai yang matanya jelalatan sama Jihan. Pernah suatu hari Jihan mendapatkan undangan dari klien Ivan yang mata keranjang, saat Ivan sedang ke toilet. Seperti biasa dia mendampingi sang atasan bertemu klien di salah satu rumah makan. "Kalau kamu gak betah kerja sama Ivan, bisa pindah ke kantor saya. Ini kartu nama saya." Lelaki itu menyerahkan kartu nama disertai elusan lembut ke jari Jihan. Bergegas Jihan menarik tangannya. Tak lama dia disuguhi dengan kedipan mata. Sungguh, Jihan ingin sekali colok mata lelaki botak da