"Mengatakan apa?" "Mengatakan kalau di dalam hatiku, masih tersedia tempat yang lapang. Aku pikir cukup untuk 10 anak lagi," bisik Reno. "Apa!?" Renata berseru, Vano sampai terkejut, dan kembali menangis. "Cup ... cup ... cup, dikira Ayahmu gampang hamil, dan melahirkan, dikira Ayahmu, Ibumu ini pabrik anak. Huuuh, tetap saja egoisnya tidak hilang!" gerutu Renata, ditepuk-tepuk lembut p****t Revano yang kembali diam sambil menyusu. Reno tertawa pelan. "Malah tertawa, tidak lucu!" Renata sungguh kesal, ia pikir Reno ingin mengucapkan 'aku mencintaimu' tenyata, sungguh kalimat yang menjengkelkan hatinya. Reno masih tertawa, dibungkukan tubuhnya, dikecup pipi Revano, tapi ia sengaja meninggalkan basah bekas kecupannya juga di d**a Renata. "Dasar raksasa bau! Mandi sana, bau tahu!"