*** Setelah Sexyana meninggalkan ruangan, Michele tetap duduk diam di sofa, memandangi ruang VIP butik dengan tatapan kosong. Tak ada ekspresi di wajahnya. Namun, setelah beberapa saat berlalu, sebuah suara tawa pelan meluncur dari bibirnya. Tawa itu bukan karena kebahagiaan, melainkan campuran ironi dan kekaguman. Entah apa yang menurutnya begitu lucu, tapi ekspresi wajahnya terlihat puas, seperti seseorang yang baru saja menemukan sesuatu yang menarik. ‘Semakin dewasa, dia semakin memikat,’ batinnya penuh kekaguman yang tak mampu ia sembunyikan terhadap Sexyana. Baginya, Sexyana yang kini berdiri di usia 24 tahun jauh lebih mempesona dibandingkan dengan Sexyana empat tahun lalu, saat mereka menikah di usia yang masih sangat muda. Wanita itu kini bukan lagi gadis polos yang mudah ia k