*** Melihat ibunya hanya diam, Savana kembali mencoba berbicara. Namun, sebelum gadis kecil itu sempat menyelesaikan kata-katanya, Sexyana memotongnya cepat. "Tidak!" jawab Sexyana tegas. Meskipun suaranya tidak meninggi, nadanya cukup untuk menghentikan Savana berbicara lebih lanjut. “Daddy boleh datang kesini untuk bertemu denganmu, bermain, menikmati waktu bersama dari pagi hingga jam 9 malam. Tapi setelah itu, apa pun alasannya, dia harus pulang ke rumahnya. Tempat tinggalnya!” ucap Sexyana dengan nada yang jelas, menyelipkan tatapan tajam ke arah Michele sejenak sebelum kembali beralih pada putrinya. Savana menatap ibunya dengan wajah mungil penuh kekecewaan. Kedua matanya yang biasanya berbinar kini tampak redup, bibir kecilnya mengerucut, jelas menggambarkan betapa kecewanya di