***
Sexyana membelalak kaget. “Michele?!”
Pria itu menyingkirkan nampan dengan cepat, lalu berusaha duduk lebih tegak sambil menelan ludah susah payah.
“Sial… aku mual…” gumamnya lemah.
Sexyana segera menaruh sendok, lalu mengulurkan tangan untuk menopangnya. “Tunggu, aku panggil perawat!”
Michele menggeleng cepat. “Tidak usah… aku hanya mual biasa. Menu rumah sakit selalu bikin mual…”
Sexyana mengerutkan kening. “Tapi kamu belum makan semalaman, Cel. Kamu harus makan biar ada tenaga!”
Michele mencoba menarik napas dalam-dalam, menenangkan rasa mual yang tiba-tiba menyerangnya. Lalu, dengan mata masih sedikit terpejam, ia berkata— “Aku nggak bisa makan makanan rumah sakit.”
Sexyana terdiam. Kemudian mendengus pelan, masih setengah kesal. “Dasar banyak maunya…” gerutunya sambil mena
