*** Bella mengusap punggung mungil Savana dengan penuh kasih sayang. Gadis kecil itu duduk di pangkuannya, melingkarkan kedua tangan mungilnya di tubuh Bella seolah tak ingin melepaskan diri. Wajahnya yang manis menempel erat di d**a wanita itu. “Savana mau makan apa, sayang?” Bella bertanya dengan nada lembut. Sangat lembut. Tatapan matanya pun tak kalah lembut ketika menatap wajah gadis kecil itu. Namun, Savana hanya menggeleng pelan. Ia tak langsung menjawab. Tubuhnya semakin merapat ke Bella, seolah mencari perlindungan. Lalu, dengan suara nyaris seperti bisikan— “Aku nggak mau makan, Aunty Bella. Aku mau Daddy Micel dan Daddy Oscar.” Gadis kecil itu merajuk. Suara beningnya terdengar bergetar lirih, namun penuh harapan. Bella menghela napas pelan. Sekilas, ia melirik ke arah