*** Kafetaria Rumah Sakit Lucas duduk di salah satu meja kafetaria dengan ekspresi datar, seolah pikirannya melayang entah ke mana. Di depannya, hanya ada secangkir kopi hitam—minuman favoritnya yang diantarkan oleh seorang barista kafetaria tersebut. "Excusez-moi," gumam sang barista singkat sebelum beranjak pergi, yang artinya "Permisi" dengan cara yang sopan. Lucas menghela napas panjang, berat. Tangannya terulur meraih cangkir keramik berwarna hitam pekat dengan pegangan kecil yang terasa dingin di jari-jarinya. Ia mengangkatnya perlahan, membawa cairan hitam yang masih mengepulkan uap tipis itu ke bibirnya. Saat ia tengah menikmati pahitnya kopi, tiba-tiba seseorang menarik kursi di hadapannya dan duduk tanpa permisi. Lucas mendongak, menatap sosok itu dengan sorot mata dingin,