*** “Antarkan aku ke apotek. Aku mau beli obat. Aku mau gugurkan anak ini!” Deg! Ucapan itu membakar d**a Michele seketika. Rahangnya mengatup keras. Tegang. Tangan yang menggenggam setir mobil bergetar halus, tanda ia sedang berusaha sekuat tenaga menekan emosi yang bergolak hebat di dalam dirinya. Dadanya naik turun, napasnya mulai memburu. Sial! Bagaimana mungkin Sexyana bisa berpikir untuk melenyapkan anak mereka? Beberapa detik Michele hanya diam, menahan gejolak amarah yang hampir meledak. Ia mengatupkan bibir rapat-rapat, menolak memberikan respons yang bisa memperkeruh keadaan. Setelah menarik napas dalam-dalam, Michele memasang sabuk pengamannya dengan rahang yang masih mengeras. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ia langsung menyalakan mesin dan menginjak pedal gas. Mo