*** “Hamil?” Michele mengulang kata itu dengan suara rendah, seolah ingin memastikan bahwa ia tidak salah dengar. Dahinya berkerut semakin dalam, menatap Sexyana dengan ekspresi penuh tanda tanya. Di hadapannya, Sexyana mengangguk pelan. “Ya, aku hanya ingin memastikan saja. Aku merasa banyak perubahan terjadi pada tubuhku belakangan ini. Makanya, sekalian aku ingin periksa.” Michele masih terdiam, tetapi pikirannya mulai berkecamuk. “Aku juga membawa obat yang selama ini aku konsumsi. Aku mau menanyakannya sekalian pada Dokter. Pil itu rutin aku konsumsi, tapi kenapa aku bisa hamil.” Deg! Michele merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Tangannya mengepal, dan secara refleks, ia menelan ludah dengan kasar. ‘f**k!’ Ia mengumpat dalam hati. Mendadak, rasa panik menj