*** Milan, Italia. Mentari pagi menyelinap melalui celah tirai kamar Bella, memberikan semburat cahaya lembut yang menghangatkan ruangan. Di atas ranjang empuk berlapis selimut tebal, Savana menggeliat kecil sebelum akhirnya membuka mata. Bocah itu menatap sekeliling dengan kantuk yang masih tersisa, lalu mengucek matanya pelan. Di sebelahnya, Bella telah lebih dulu bangun. Wanita itu menatap keponakannya dengan senyum lembut, lalu mengusap rambut bocah itu penuh kasih. “Pagi, sayang. Tidurmu nyenyak?” tanyanya lembut. Savana mengangguk kecil. “Iya, Aunty. Nyenyak sekali!” ucapnya semangat. Bella terkekeh pelan, lalu menarik selimut yang masih menutupi tubuh bocah itu. “Kalau begitu, ayo kita mandi dulu.” Savana menurut, melompat turun dari ranjang dan menggenggam tangan Bella sa