*** Mansion DeVille… Malam semakin larut. Jam di pergelangan tangan dua orang wanita itu sudah menunjukkan pukul sebelas empat puluh lima malam. Di bawah cahaya temaram lampu koridor, mereka berdiri saling berhadapan di dekat ruang penyimpanan sampah Mansion DeVille. Tatapan mereka bertemu sejenak, sebelum keduanya kembali melirik jam tangan masing-masing. “Waktu kita hanya lima belas menit,” bisik salah satu wanita, suaranya hampir tak terdengar. “Tepat jam dua belas malam, semua sampah di mansion harus sudah dikeluarkan. Itu aturan ketat di sini.” Wanita yang satunya mengangguk. “Ya, aku tahu. Semua sampah sudah terkumpul. Kurasa ini saatnya. Aku yakin mereka semua sudah terlelap.” Namun, sebelum bergerak lebih jauh, wanita pertama mengangkat tangannya. “Sebentar, biarkan aku meng