Sandra tersenyum lebar, memandang pantulan diri di cermin. Entah kenapa hatinya senang sekali setelah melakukan tindakan konyol sekaligus menantang maut. Ada dua hal yang menjadi alasan Sandra tersenyum. Pertama, puas memberi pelajaran pada w************n yang masih mengejar suaminya. Kedua, sangat puas setelah melihat ekspresi tak berdaya Leon ketika ia menghempaskan miliknya. Raut kecewa yang tergambar jelas di wajah suaminya justru membuat Sandra ingin tertawa terpingkal-pingkal. Kapan lagi 'kan ia bisa melakukan hal seperti itu pada seorang playboy kutukupret macam Leon. Sebenarnya Sandra tidak peduli pada siapa Leon melabuhkan hatinya. Hanya saja ia merasa harga dirinya diinjak-injak jika membiarkan wanita lain berkuasa atas suaminya sendiri, meski status suami hanya ada di atas ker