Sera kembali ke apartemennya, setelah sebelumnya ia menunggu seharian di depan gerbang rumah Leon. Meski petugas security sudah memberitahu dirinya kalau Leon pergi dari tadi pagi. Tapi Sera tetap keras kepala, hingga ketahanan tubuhnya yang masih lemah memaksa dirinya mundur dan kembali pulang. Sesampainya di apartemen, Sera langsung merebahkan diri di atas ranjang empuknya. Matanya menatap langit-langit kamar, pikirannya terus sibuk memikirkan ke mana Leon pergi? Dan kenapa harus dengan Sandra? Apa yang tengah mereka lakukan? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar-putar, menyiksanya perlahan. Sera mendesah berat, merasakan dadanya yang begitu sesak luar biasa. Seolah ada gumpalan batu berukuran besar yang menekan dadanya, menghimpit jantung dan menghalangi jalan napasnya. Sandra mas