Leon sibuk mengkaji ulang semua bukti untuk persidangan yang akan dilakukan dua hari lagi. Karena kasus yang sedang ditanganinya cukup serius, ia begitu fokus dan teliti, tak melewatkan satu hal pun untuk memenangkan persidangan nanti. Mengingat lawannya merupakan pengacara yang sering ia hadapi di meja hijau, ditambah kemampuannya yang patut Leon waspadai. Mungkin, itu sebabnya sang papa lebih mempercayakan kasus ini pada dirinya ketimbang pengacara yang lain. Di saat Leon sedang mencurahkan konsentrasi sepenuhnya pada berkas berisi bukti-bukti untuk melawan di pengadilan, tiba-tiba pintu terbuka dengan kasar sampai menimbulkan suara nyaring dan keras. Hal tersebut sukses membuat konsentrasi Leon buyar, ditambah suara panik sang sekretaris yang berlarian ke mejanya. "Pak Leon, gawat!