Cerai? Apa maksud Ibu, ia tak akan melarang jika kami memutuskan cerai? "Bapak juga sudah tak akan memaksamu untuk tetap bersama Rasya, Pus. Gara-gara Rasya, kamu jadi seperti ini. Sekarang terserah padamu," imbuh Bapak sambil menatap ke arah Bocah itu yang terus terisak, sesekali mengusap matanya. Saat bersitatap denganku, ia langsung mengalihkan pandang. Kutatap Bapak dengan pandangan tak percaya. Ibu terus mengusap-usap bahu Puspita, meraih tangannya lalu menariknya menaiki lantai atas. "Sini, lo ikut gue!" Baru saja aku mau mengikuti langkah Hanif, Mama mengangkat tangan ke udara, menatap lelaki berambut panjang yang tampak begitu kesal dan menggelengkan kepala pada anak tertuanya itu. "Mama kan sudah bilang, kamu jangan ikut campur rumah tangga adikmu. Lebih baik, kamu cari istri

